Minggu, 30 Oktober 2011

CHINA CONSUMER BEHAVIOUR


CHINA CONSUMER BEHAVIOUR

Republik Rakyat  Cina/RRC) adalah sebuah negara komunis yang terdiri dari hampir seluruh wilayah kebudayaan, sejarah, dan geografis yang dikenal sebagai Cina/Cina. Sejak didirikan pada 1949, RRC telah dipimpin oleh Partai Komunis Cina (PKC). Sekalipun seringkali dilihat sebagai negara komunis, kebanyakan ekonomi republik ini telah diswastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu. Walau bagaimanapun, pemerintah masih mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan perusahaan-perusahaan milik pemerintah dan sektor perbankan. Secara politik, ia masih tetap menjadi pemerintahan satu partai.
Didorong oleh gencarnya ekonomi dan pendapatan yang siap dibelanjakan (dispossible income) meningkat, maka orang Cina dapat bepergian ke luar negeri (outbound travel) lebih sering. Di pasar apa dan bagaimana seseorang harus melayani mereka berbeda dari wisatawan lainnya?

Bahkan orang yang tinggal di luar Asia menyadari bahwa Cina merupakan kekuatan ekonomi yang akan mengubah status quo internasional. Cina adalah negara manufaktur dan eksportir pada skala yang mengesankan, didukung oleh populasi 1,4 miliar. Ledakan ekonomi dari dekade terakhir telah berhasil meningkatkan dispossible income di Cina, dan seperti di negara-negara lain dengan ekonomi baik, orang mencari cara baru untuk menghabiskan kekayaan mereka. Setelah barang-barang pokok dan transportasi, perjalanan telah menjadi komponen yang semakin penting dari self-realization dan ekspresi individu.
Bagi kebanyakan orang Cina yang telah melakukan perjalanan, Spesial Administrative Regions (SARs) Hong Kong dan Macau, Taiwan, dan Negara lain telah mengalami kenaikan. Data dari National Bureau of Statistics Cina menunjukkan bahwa perjalanan keluar negeri telah meningkat hingga 18.5% per tahun dari 2000 hingga 2010, dari sekitar 10.5 juta menjadi 57.4 juta.
Krisis ekonomi memberikan dampak negatif pada permintaan outbound travel, tercatat lebih dari 20% pada tahun 2010, outbound travel kembali normal dan berkembang pesat. Khususnya, jumlah outbound trips tahun 2010 setara dengan 4,1% dari total populasi Cina (dibandingkan dengan rasio dari 32% untuk Australia dan 13,1% untuk Jepang) dengan keuntungan minimal 4,0% yang tercatat pada tahun 2009. Posting kenaikan lebih dari 20% pada tahun 2010, perjalanan outbound kembali ke jalur, dan berkembang cepat. Khususnya, jumlah perjalanan keluar pada 2010 setara dengan hanya 4,1% dari populasi keseluruhan daratan Cina (dibandingkan dengan rasio 32,0% untuk Australia dan 13,1% untuk Jepang).
INTERNATIONAL VISITOR ARRIVALS
                        Kami meninjau ulang 18 negara dan SARs, pusatnya berada di Asia-Pasifik. Antara tahun 2000 dan 2010, semua pasar mencatat peningkatan total kunjungan Internasional, dari 18% menjadi 19%. Untuk sebagian besar pasar, kunjungan meningkat antara 20% sampai 180%. Sedikit lebih jauh, pasar seperti Bali, Jepang, Maldives, Filipina, Korea Selatan, dan Thailand terdaftar pertumbuhan kunjungan internasional yang kuat 60% sampai 80% antara tahun 2000 dan 2010.
MAINLAND CHINA VISITOR ARRIVALS                 
                        Cina Outbound Tourism ke 17 negara dan SARs (tidak termasuk Laos karena kurangnya data), serta wisatawan yang bermalam, terus meningkat sampai 10,2% antara tahun 2003 hingga 2009, pertumbuhan GDP republik Cina berkembang hingga 1%. Pasar dengan jumlah pendatang terbesar dari Cina termasuk Hong Kong, dengan sekitar 22,7 juta pengunjung, termasuk 11,7 juta pengunjung yang bermalam pada tahun 2010. Macau terdaftar sebagai  tempat kedua terbesar bagi pengunjung. Korea Selatan adalah Negara terbesar di luar negeri sebagai tujuan, dengan sekitar 1,9 juta orang Cina.
Taiwan dan Jepang terdaftar masing-masing 1,6 dan 1,4 juta pengunjung. sejumlah tujuan berikutnya termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dan berkisar dari 1,2 juta ke 0,9 juta pengunjung Cina. Perbedaan antara kedua kelompok mencerminkan geografi Asia, di mana melakukan penerbangan beda dua atau tiga jam menimbulkan jenuh untuk bepergian. Khususnya, tingkat pembelanjaan yang tinggi dan perjalanan akhir pekan terjadi  pada individu yang relative makmur. Tidak dapat disangkal, penduduk daratan besar Cina dan kemakmuran mereka akan meningkat sehingga terus mendorong kemajuan pertumbuhan Outbound Tourism. Satu dari 18 wisatawan internasional berasal dari Cina. Dengan menyediakan dan pemasaran atraksi yang tepat  dan pengalaman untuk  berbelanja, serta berbahasa mandarin merupakan kunci yang terkait dalam industry pariwisata, dengan tujuan akan mampu menarik bagian yang lebih besar dari pasar outbound tersebut. Pasar yang perlu dipertimbangkan oleh orang Cina adalah Bali.
Mengikuti kejadian di Bali pada tahun 2005 dan tidak adanya pengunjung dari sumber pasar yang potensial, pengunjung Cina meningkat pesat sebesar delapan persen dalam waktu empat tahun. Di antara tujuan yang terdaftar terdapat peningkatan yang signifikan dari wisatawan  Cina yaitu Bali. Bali merupakan pilihan yang populer, pasar tersebut cepat meningkat antara 2005 dan 2008.




BALI MENGALAMI KENAIKAN PESAT DARI 2005-2008
LIFESTYLES OF CHINESE
1.      Wisatawan China lebih menyukai perjalanan udara yang kurang dari delapan jam (short-haul travel).
2.      Mereka lebih menyukai tempat menginap yang mengarah value-oriented.
3.      Motivasi dalam melakukan perjalanan wisata, wisatawan Cina lebih menyukai untuk berbelanja, mengunjungi tempat-tempat yang baru, dan melakukan perjalanan yang bersifat santai dan mendidik. Serta mengunjungi kerabat mereka(VFR).
4.      Festival menempati posisi penting dalam kehidupan orang Cina.
5.      Menyukai bentuk hiburan tradisional. Unggul pada bidang pengobatan.
6.      Memegang teguh prinsip-prinsip kehidupan.
7.      Sangat memperhatikan pola makan. Orang Cina lebih menyukai makanan organik atau sayuran daripada daging.
8.      Sebuah studi McKinsey dari 2008 mengungkapkan bahwa 63% dari konsumen Cina memiliki daftar merek pilihan ketika merencanakan untuk membeli produk. Namun konsumen Cina rata-rata hanya bersedia membayar premi sebesar 2,5% untuk barang-barang bermerek. Selain itu konsumen Cina telah menjadi lebih waspada di tahun 2008 untuk membeli produk asing dan karena itu lebih sulit untuk meluncurkan merek baru.
9.      Orang Cina sering membuat keputusan pembelian secara tiba-tiba. 78% dari pembeli memutuskan apa yang mereka beli di took tersebut. 37% mudah rentan terbujuk promosi dan hanya 22% yang tetap pada rencana aslinya sebelum memasuki toko.
10.  Sudah menjadi rahasia umum bahwa Cina lebih suka merek domestik, tetapi penelitian Gallup menunjukkan bahwa merek preferensi selama periode lima tahun terakhir telah menurun dari 78% menjadi 67% dan bahwa preferensi untuk merek asing telah meningkat dari 19% menjadi 22%. Survei McKinsey tahun 2008 bahkan menunjukkan bahwa hanya 30% dari responden yang hanya memilih merek Cina.
11.  Orang Cina suka membuat penilaian sterotype, baik penilaian yang baik maupun yang buruk. Mereka juga mengingat detail atribut produk yang telah dibelinya.
12.  Ambisius dan semangat kerja yang tinggi. Besar kemungkinan hal ini terjadi karena gaji mereka mengalami kenaikan secara berlanjut beberapa hari terakhir. Hal ini pula yang mendorong orang Cina lebih banyak melakukan perjalanan internasional.
13.  Wisatawan Cina sensitif terhadap keamanan, fasilitas, dan aksesbilitas.
14.  Mereka suka berjudi dan menikmati kehidupan malam.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar