Antara kerja keras dengan keberuntungan.

Kita dan orang lain yang beda latar belakang, berjalan bersama memperoleh pekerjaan dengan jabatan yang sama untuk praktek kerja. Menjalani proses wawancara, suka duka bersama. Akhirnya diterima di bidang yang sama. Keduanya pun sangat senang. Namun, hal itu tidak bertahan. Satu bulan kemudian, kita dipanggil dan diletakkan di bidang lain. Namun, beruntungnya dia akan mendapatkan sertifikat yang sama, dengan alasan bahwa sekolah tidak mengizinkan untuk mencoba bidang tersebut.

Dalam hati yang sangat dalam, mungkin ini tidak adil bagi kita. Ternyata tidak ada artinya kita punya pengalaman yang cukup banyak dibandingkan dengan orang lain yang pengalaman kerja sedikit jika keberuntungan tidak memihak kita. 

Dengan berjalannya waktu pun, orang lain dapat menilai mana yang kinerjanya bagus. Dan mana yang memang serius untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman. Tidak hanya sekedar menjalankan tugas yang diberikan, namun juga memperoleh manfaat yang banyak. Kita pun dapat hikmahnya kalau kita mempunyai pengalaman di dua bidang yang berbeda. Dan semakin banyak yang yang kita pelajari. 

Namun tidak sampai disitu saja, karena perjalanan tidak selesai sampai disitu. Waktu untuk membuat laporan pun tersendat. Dikarenakan ide yang akan kita buat ternyata akan dipakai oleh orang lain. Padahal semua data pun sudah susah cari untuk mendapatkannya. Di sisi lain, waktu kita habis disana. Dan untuk memperoleh data harus menghubungi seseorang disana. Namun, waktu berpamitan pun, sudah terlihat bahwa dia mengutarakan kata-katanya namun tertuju pada orang lain. Bukan pada kita. 

Apakah terus kita akan mengalami kesulitan seperti ini untuk mendapatkannya jabatan itu saja susah dan untuk menjalaninya pun kesusahan serta mengerjakan laporan tersebut juga tidak gampang? Dan apakah orang lain yang selalu mendapatkan keberuntungan itu. Namun, kita tetap berdoa bahwa semuanya pasti ada hikmahnya. Semoga hasil yang kita dapatkan nantinya lebih bermanfaat. Amien